
HayKalsel.com – Iriana Joko Widodo, istri Presiden Joko Widodo, menarik perhatian dengan penampilannya saat mendampingi suaminya di pelantikan Presiden kedelapan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, (20/10/2024), di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta. Iriana mengenakan baju Takwo khas Kalimantan Timur yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Menurut pemilik Sanggar Nusantara Dot Com, Bachtiar Jamaluddin, baju yang dikenakan Iriana menggabungkan unsur budaya Melayu dengan pengaruh Tionghoa. Ini terlihat dari desainnya yang unik, di mana posisi kancingnya disusun menyerong alih-alih lurus, memberikan sentuhan khas yang berbeda dari kebaya pada umumnya. Meskipun sekilas tampak seperti kebaya Janggan, yang terkenal berkat penampilan Dian Sastrowardoyo dalam serial Netflix “Gadis Kretek,” baju Takwo memiliki karakteristik sendiri, seperti lengan yang tidak full dan potongan yang lebih mirip baju kurung.
Bachtiar menjelaskan bahwa baik baju Takwo maupun kebaya Janggan memiliki kerah tinggi dan desain depan yang tidak terlalu menonjol, namun perbedaannya terletak pada detail dan siluetnya. Baju Takwo memiliki lengan yang lebih pendek, sekitar 7/8, yang memberikan kesan modern namun tetap menghormati tradisi.
Pemilihan baju adat ini juga diperkirakan berkaitan dengan momen penting pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara. Iriana, dengan mengenakan baju dari Kalimantan Timur, seolah mengirimkan pesan simbolis tentang meninggalkan Ibu Kota Jakarta dan menyambut era baru di Ibu Kota Nusantara. Bachtiar menilai bahwa ini merupakan cara yang elegan untuk menghormati akhir masa jabatan Presiden Jokowi sekaligus merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Dengan mengenakan baju adat dari suku selain Jawa, Iriana tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga mengedepankan semangat persatuan. Langkah ini mencerminkan komitmen untuk menghargai dan merayakan keberagaman yang ada di tanah air. Melalui pilihan busana ini, Iriana memberikan penghormatan kepada warisan budaya yang kaya dan beragam, sekaligus menandai momen transisi yang signifikan bagi bangsa.

