HayKalsel, Tanah Bumbu – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menggelar rapat evaluasi percepatan penurunan stunting pada Kamis (21/11/2024) di Batulicin. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas program penurunan stunting yang telah berjalan, serta menindaklanjuti hasil audit kasus stunting yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting

Kepala Dinas P3AP2KB Tanbu, Erli Yuli Susanti, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa rapat evaluasi ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah daerah untuk menurunkan prevalensi stunting. Selain itu, rapat ini juga memberikan gambaran mengenai hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam penanganan masalah stunting, serta bagaimana langkah-langkah yang harus diambil untuk mempercepat penurunan angka stunting di Tanah Bumbu.

Erli menekankan bahwa evaluasi secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa program-program yang telah dicanangkan berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Dalam evaluasi ini, pihaknya berharap dapat memperoleh informasi yang jelas mengenai hasil yang telah dicapai, sekaligus memperbaiki kekurangan yang ada untuk mencapai tujuan penurunan stunting yang lebih optimal.

Sambutan Bupati Tanah Bumbu

Bupati Tanah Bumbu, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Hj Narni, S.KM., M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas pelaksanaan evaluasi ini. Narni berharap bahwa kegiatan evaluasi ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen semua pihak dalam menanggulangi masalah stunting di daerah tersebut. Ia juga berharap agar TPPS dan seluruh pemangku kepentingan terkait dapat terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan lebih intensif untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting, khususnya pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

Pentingnya Kerjasama Lintas Sektor

Dalam sambutannya, Narni juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, dan sektor swasta, termasuk perusahaan yang terlibat dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk mengurangi angka stunting. Ia berharap agar semua pihak, baik di tingkat kecamatan maupun desa, dapat berperan aktif dalam mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu.

Peran BKKBN dalam Evaluasi

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan, Farah Adiba, S.IP., M.Si., yang memberikan materi terkait strategi dan kebijakan penurunan stunting. Farah Adiba menjelaskan mengenai langkah-langkah konkret yang perlu diambil oleh TPPS dan stakeholders terkait untuk menurunkan angka stunting di Tanah Bumbu. Ia juga mengingatkan bahwa penurunan stunting tidak hanya bergantung pada program kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

Peserta yang Hadir

Rapat evaluasi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait, antara lain Satgas Stunting Tanbu, Muspida, perwakilan perusahaan yang terlibat dalam CSR, serta perwakilan dari kecamatan dan desa. Kehadiran berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarinstansi dan memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam penurunan stunting berjalan secara terkoordinasi.

Harapan ke Depan

Pemkab Tanah Bumbu berharap bahwa melalui evaluasi ini, komitmen semua pihak akan semakin terwujud, sehingga angka stunting di daerah ini dapat terus berkurang. Dengan adanya evaluasi yang rutin dan tindak lanjut yang tepat, diharapkan prevalensi stunting pada anak-anak di bawah usia dua tahun dapat turun secara signifikan, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu.

Secara keseluruhan, langkah evaluasi ini merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat, terutama generasi muda, melalui penurunan prevalensi stunting.