Mentan Optimalkan 1.550 Hektar Lahan Rawa di Desa Anjir untuk Swasembada Pangan

HayKalsel, Barito Kuala – Desa Anjir Pasar di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, menjadi salah satu lokasi strategis untuk program akselerasi produksi pangan nasional. Pada Jumat (22/11/2024), Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja untuk memastikan optimalisasi lahan rawa di wilayah tersebut berjalan sesuai rencana.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan, terutama pada komoditas padi. Dalam kunjungannya, Menteri Amran meninjau optimalisasi lahan rawa seluas 1.550 hektar, dengan dukungan penuh dari delapan brigade pangan. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang hanya tiga brigade, yakni Muda Berkarya, Belajar Usaha, dan Mitra Tani.

Modernisasi Pertanian untuk Percepatan Swasembada Pangan
Menteri Amran menegaskan bahwa arahan Presiden sudah jelas, yakni mempercepat swasembada pangan dengan waktu seefisien mungkin. Untuk itu, pemerintah mengintervensi berbagai aspek, mulai dari penyediaan sarana produksi, modernisasi teknologi pertanian, hingga pelibatan generasi muda dalam skala besar.

“Generasi milenial yang terlibat dalam program ini sekarang sudah mencapai lebih dari 1.000 orang di seluruh Indonesia. Mereka adalah masa depan pertanian kita,” ungkap Amran.

Teknologi pertanian modern juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Amran memberikan bantuan alat-alat pertanian modern kepada brigade pangan, dengan nilai total mencapai Rp 8 miliar. Bantuan ini mencakup berbagai alat berat dan mesin pertanian yang dapat mempercepat dan meningkatkan hasil produksi di lahan rawa.

Antusiasme Petani Millenial
Program ini disambut optimis oleh para petani millenial. Irwan, Ketua Brigade Swasembada, mengapresiasi dukungan pemerintah melalui bantuan alat modern. “Dengan adanya alat-alat ini, kami sangat bersemangat. Ini akan mempermudah pekerjaan kami sekaligus meningkatkan hasil panen,” ujarnya.

Irwan juga menilai bahwa peningkatan jumlah brigade pangan dari tiga menjadi delapan kelompok akan memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian di Kalimantan Selatan.

Lahan Rawa untuk Ketahanan Pangan
Lahan rawa di Kalimantan Selatan memiliki potensi besar untuk menjadi sumber produksi pangan utama, terutama padi. Optimalisasi lahan rawa ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperluas area tanam padi, mencetak sawah baru, dan meningkatkan intensitas tanam.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi lokal, tetapi juga menjadikan wilayah Kalimantan Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Dengan keberhasilan optimalisasi lahan di Desa Anjir Pasar, diharapkan model serupa dapat diterapkan di wilayah lain untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Melalui sinergi antara pemerintah, petani millenial, dan dukungan teknologi modern, Menteri Pertanian optimis bahwa target swasembada pangan dapat tercapai dalam waktu dekat. “Kami memastikan semua berjalan sesuai rencana. Dari hulu hingga hilir, semua aspek sudah dirancang untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” tegas Menteri Amran.

Leave a comment