
HayKalsel, Balikpapan – Kontroversi mewarnai laga antara PSM Makassar melawan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (22/12/2024). Pada menit ke-98 pertandingan, PSM Makassar sempat bermain dengan 12 pemain selama beberapa detik.
Insiden bermula ketika PSM melakukan tiga pergantian pemain di masa injury time, tepatnya pada menit 90+7. Muhammad Arham Darmawan, Ahmad Fahrul Aditia, dan Daffa Salman masuk menggantikan Latyr Fall, Syahrul Lasinari, dan Akbar Tanjung. Namun, Syahrul Lasinari, yang seharusnya keluar, ternyata masih berada di lapangan meski penggantinya sudah masuk. Situasi ini berlangsung sekitar 44 detik hingga peluit akhir pertandingan ditiup.
Manajemen PSM Makassar memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Menurut mereka, proses pergantian pemain dilakukan sesuai aturan, termasuk penyerahan formulir kepada wasit cadangan.
“Pergantian pemain dilakukan pada slot terakhir dengan menyerahkan formulir kepada wasit cadangan untuk diverifikasi. Ketiga pemain yang masuk juga telah dipastikan terdaftar dalam daftar susunan pemain,” ujar pihak klub dalam keterangan tertulis.
Klub berjuluk “Juku Eja” tersebut menegaskan bahwa pemain pengganti masuk atas arahan wasit cadangan. Namun, pemain yang digantikan tidak meninggalkan lapangan karena tidak ada instruksi dari wasit utama.
“Pada situasi tersebut, wasit utama menetapkan ‘play on,’ sehingga pemain yang digantikan tidak dapat keluar tanpa arahan langsung dari wasit,” jelas pihak PSM.
Kejadian ini memicu diskusi mengenai tanggung jawab dalam pergantian pemain. PSM Makassar menilai insiden tersebut terjadi akibat kurangnya koordinasi antara wasit utama dan wasit cadangan.
Meskipun berlangsung singkat, situasi bermain dengan 12 pemain menjadi sorotan utama dalam laga ini. Pertanyaan pun muncul, apakah kesalahan ini murni tanggung jawab klub atau ada kelalaian dari perangkat pertandingan?
Hingga saat ini, pihak otoritas pertandingan belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini dan kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan

