Festival Budaya Saijaan 2025: “Magic From The Sea” Puncaki Tradisi Selamatan Laut di Kotabaru

KOTABARU – Festival Budaya Saijaan (FBS) 2025, dengan tema “Magic From The Sea,” hadir dengan kemeriahan yang memukau! Puncak acara diadakan pada Minggu pagi (24/8/2025) di Desa Rampa, Kotabaru, dengan prosesi Selamatan Laut yang menjadi sorotan utama. Event ini gak hanya tentang budaya, tapi juga tentang kebanggaan lokal yang bikin semua mata tertuju pada Kotabaru!

Sandro, tetua adat suku Bajau Samah, dan Hamdani, yang juga terlibat dalam prosesi, berbagi cerita soal makna Selamatan Laut. “Selamatan Laut itu lebih dari sekedar tradisi. Ini adalah cara kami menjaga warisan budaya dan kelangsungan hidup suku Bajau Samah,” kata Hamdani, menegaskan betapa sakralnya ritual ini bagi mereka.

Selamatan Laut bukan sekadar acara, tapi sebuah ritual dengan nilai mistis yang kental. Prosesi menancapkan bambu ke laut diyakini membawa keselamatan dan berkah dari alam. “Kami percaya bahwa ritual ini membuka jalan bagi rezeki dan keselamatan dari laut,” lanjut Hamdani dengan penuh semangat. Gak hanya itu, dia juga mengapresiasi dukungan pemerintah yang turut membuat acara ini semakin besar dan menarik lebih banyak pengunjung.

Sebelum ritual laut dimulai, warga setempat melaksanakan “selamatan darat” dengan doa bersama dan menyiapkan 41 jenis wadai (kue). Setelah itu, warga dengan antusias mengikuti iring-iringan menuju laut untuk melaksanakan prosesi yang sangat khidmat. “Kami melaksanakan ritual utama di titik laut yang kami anggap sangat sakral. Di sinilah bambu ditancapkan, dan doa-doa serta harapan kami layarkan bersama ombak,” jelas Hamdani.

Wakil Bupati Kotabaru, Syairi Mukhlis, juga menekankan betapa pentingnya Selamatan Laut sebagai kebanggaan masyarakat Kotabaru. “Ini adalah tradisi yang hanya dimiliki Kotabaru. Kita harus menjaga dan mengembangkan kegiatan ini agar bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, dia mengajak semua pihak untuk terus melestarikan budaya Bajau Samah agar bisa menjadi kebanggaan nasional. “Mari kita dukung budaya ini agar semakin dikenal dan diakui,” tambah Syairi dengan semangat.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kemenparekraf, Kemendikbud, Forkopimda, Duta Wisata Kotabaru, tokoh adat, dan ratusan warga suku Bajau Samah. Puncak acara diwarnai dengan penampilan tarian tombak dari anak-anak Bajau Samah, yang menggambarkan kekuatan dan kebanggaan budaya mereka. Setelah itu, acara ditutup dengan syukuran bersama di Dermaga Siring Laut Kotabaru.

Festival Budaya Saijaan 2025 nggak cuma sukses memperkenalkan kekayaan budaya Kotabaru, tapi juga memperkuat sektor pariwisata dan melestarikan kearifan lokal. Semoga event ini terus berkembang dan bisa jadi daya tarik internasional!

Leave a comment